Blog

Kecenderungan

14 Februari 2021

Kecenderungan Ilustrasi oleh Achan

Bismillaahirrohmaanirrohiim ~

Baru-baru ini aku membaca sebuah buku berjudul Atomic Habits karya James Clear yang dibeli suamiku melalui Google Play Books. Dalam bentuk digital tentunya, ya. Aku membacanya baru masuk di bab pertama sih. Tapi cukuplah bagiku untuk merenungi apa saja hal-hal kecil yang bisa merubah pola hidupku menjadi sebuah kebiasaan baru yang baik, yang tentu akan berdampak di kehidupan mendatang.

Lalu, di kesempatan lain saat aku sempat scroll up and down kumpulan tulisan teman-teman sesama peserta KLIP 2021 di website, aku tercenung saat melihat tulisan Mbak Shanty Dewi Arifin di blog-nya yang juga berkaitan dengan sebuah kebiasaan baru atau habit.

Dalam artikelnya, Mbak Shanty menuliskan bagaimana cara membentuk sebuah kebiasaan baru berdasarakan buku karya Gretchen Rubin yang berjudul Better Than Before. Yaitu tentunya dengan mencoba mengenali diri sendiri. Mengenali diri sendiri lewat kecenderungan diri kita dalam membentuk sebuah kebiasaan baru. Dan beliau (Mbak Shanty) berhasil mempraktekkannya di bulan Januari lalu.

Akhirnya aku pun tertarik untuk menelusuri bagaimana kecenderunganku dalam membentuk sebuah habit atau kebiasaan baru dengan mengisi kuis singkat/quisioner yang disediakan oleh Gretchen Rubin di websitenya: https://quiz.gretchenrubin.com/ (yang tertarik, bisa langsung klik tautan ini ya).

Hasilnya; aku adalah orang dengan kecenderungan penanya (questioner) dalam membentuk sebuah kebiasaan baru (habit), seperti yang disampaikan dalam laporan quisionerku.

Di mana, aku harus tahu terlebih dahulu alasan di balik pengerjaan sebuah kebiasaan baru dan apa keuntungannya bagiku. Tentunya ini sebelum aku mulai mengerjakannya ya. Begitu pula jika ada hal-hal yang tidak efektif atau tidak efisien bagiku, tentu aku langsung meninggalkannya dan tidak akan mengerjakannya.

Dari kecenderunganku ini, aku disarankan untuk:

  1. Rancang sebuah kebiasaan dengan sangat spesifik agar sesuai dengan karakter dan keistimewaanku (Strategy of Distinctions)

  2. Pertimbangkan dengan tepat mengapa dan bagaimana kebiasaan tertentu harus dipertahankan (Strategi Kejelasan)

  3. Dapatkan lebih banyak informasi tentang kebiasaanku dengan memakai pedometer atau membuat grafik latihan Anda (Strategi Pemantauan).

Setelah membaca reviu dari Mbak Shanty di blog beliau, aku jadi tertarik untuk membaca lebih dalam buku tersebut. Meski aku juga sedang membaca buku dengan tema serupa. Bahkan saat kuliah (2013), aku sudah pernah membaca buku karya Ustadz Felix Siauw berjudul The Power of Habit.

Itulah mengapa dalam agama yang kuanut, Islam, yang terpenting adalah amal yang sedikit namun berkesinambungan. Berbanding dengan sebuah amal yang banyak namun dikerjakan sesekali atau bahkan jarang-jarang. Karena Allah SWT akan melihat sebuah proses dan progres yang dikerjakan oleh hamba-hamba-Nya.

Wallahu’alam bishshowwab.

• • •

Penulis

Chairun Nisa Chan

Seorang ibu. Menuliskan segala yang ada di pikiran. Dan suka baca buku.

• • •